"Kita besar di lingkungan yang mendukung keberagaman."
Meski sudah lama terlibat dalam gerakan-gerakan yang menyuarakan
indahnya perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia, namun baru belakangan
ini Superman Is Dead terlihat sangat tanggap dan lebih serius dalam
mendukung gerakan-gerakan tersebut seperti salah satunya #BedaIsMe yang
menyuarakan tentang keadilan hak asasi manusia dan mempertahankan
keberagaman yang ada di tanah air.
"Sekarang kita lihat banyaknya informasi yang ada di media lebih banyak.
Kenapa kita tanggap, kita merasa ini sudah tidak sesuai dengan sesuatu
yang ideal terhadap sebuah bangsa yang majemuk. Alasan menyuarakan ini
bukan karena disengaja tapi karena terlahir untuk melawan penyeragaman,
kita besar dalam lingkup di Bali yang sempit itu untuk mencoba
menghargai manusia tanpa melihat agama, tanpa melihat cara dia
beragama," tutur Jerinx selaku penabuh drum grup Superman Is Dead saat
ditemui di tengah-tengah acara Malam Puncak #BedaIsMe di kawasan Taman
Ismail Marzuki, Jakarta Minggu malam (10/6).
Meski peduli dengan keadaan yang terjadi belakangan ini dan coba
memperjuangkan ketidakadilan lewat musik mereka, Jerinx mengaku tak
keseluruhan lagunya berbicara tentang perbedaan.
"Karena kita kan juga manusia dan manusia punya banyak sisi hidup bukan
cuma perihal kesengsaraan dan segala macam. Tapi kalau ditanya apa kita
punya komitmen, ya kita punya," papar Jerinx
"Kita besar di lingkungan yang mendukung keberagaman. Dan kalau kita
menyerah sama kekerasan yang mengatasnamakan agama itu berarti kita
sudah tidak menghargai diri kita sendiri juga," pungkas Jerinx.
Penulis: Yanuar Rahman/Teddy Kurniawan
Translate
Home » 19 Nov 2012
Saat saya menulis note ini, saya serasa terbakar amarah, rasa tidak
terima sekaligus jijik dengan rendahnya kualitas intelektual yg
bertebaran congkak tanpa malu di facebook. Jika saya bisa mengalikan
diri saya hingga berjumlah jutaan, ingin sekali rasanya mencari
satu-satu idiot itu dirumahnya dan menampar mereka di depan ibu nya.
Sebagai seniman saya merasa kebebasan berexpresi saya hendak dilucuti, diturunkan tuk kemudian disamaratakan dengan intelektualitas 'mereka' agar 'mereka' bisa mengerti apa yg saya katakan/lakukan. Dan saya katakan: persetan! Mereka ingin saya memakai bahasa yang mudah dimengerti, ingin agar saya menafikan seni sastra dan mengatakan semuanya dengan literal. Lalu apa bedanya saya dengan seniman-seniman generik plastik yang merajai Indonesia saat ini? Kalian ingin saya menjadi seperti mereka?
Jika kalian tidak mengerti/sepenuhnya paham dengan apa yang saya tulis/katakan (di status FB, twitter, lirik lagu dll), GUNAKAN nalar & imaji mu untuk mengolahnya, atau kasarnya PAKAI OTAK! Tuhan memberi manusia otak untuk digunakan berpikir memecahkan sesuatu yang manusia tidak mengerti, otak bukan cuma untuk meminta. Jika tidak mengerti bahasa Inggris, buka kamus/internet. Perluas wawasan, perbanyak membaca. Jangan manja lalu congkak meminta semuanya itu harus jelas ini A ini B. Ini dunia SENI, dunia yang indah karena misteri dan teka-teki nya, bukan bisnis supermarket yg semua kontrak hitam diatas putih-nya harus jelas.
Apa kalian pikir Chairil Anwar, Soe Hok Gie, WS Rendra dll HARUS menyertakan salinan maksud dari setiap puisi yang mereka tulis? Dimana HORMAT kalian untuk seni sastra?
Saya tidak pernah takut kehilangan penggemar/fans/apapun itu, jika kalian tidak suka dengan apa yang saya tulis saat ini, silakan pergi dan kutuk saya. Yang jelas, saya tidak akan pernah mau merendahkan inteletualitas diri saya demi memuaskan nalar pemalas idiot nan manja kalian!
Sebagai seniman saya merasa kebebasan berexpresi saya hendak dilucuti, diturunkan tuk kemudian disamaratakan dengan intelektualitas 'mereka' agar 'mereka' bisa mengerti apa yg saya katakan/lakukan. Dan saya katakan: persetan! Mereka ingin saya memakai bahasa yang mudah dimengerti, ingin agar saya menafikan seni sastra dan mengatakan semuanya dengan literal. Lalu apa bedanya saya dengan seniman-seniman generik plastik yang merajai Indonesia saat ini? Kalian ingin saya menjadi seperti mereka?
Jika kalian tidak mengerti/sepenuhnya paham dengan apa yang saya tulis/katakan (di status FB, twitter, lirik lagu dll), GUNAKAN nalar & imaji mu untuk mengolahnya, atau kasarnya PAKAI OTAK! Tuhan memberi manusia otak untuk digunakan berpikir memecahkan sesuatu yang manusia tidak mengerti, otak bukan cuma untuk meminta. Jika tidak mengerti bahasa Inggris, buka kamus/internet. Perluas wawasan, perbanyak membaca. Jangan manja lalu congkak meminta semuanya itu harus jelas ini A ini B. Ini dunia SENI, dunia yang indah karena misteri dan teka-teki nya, bukan bisnis supermarket yg semua kontrak hitam diatas putih-nya harus jelas.
Apa kalian pikir Chairil Anwar, Soe Hok Gie, WS Rendra dll HARUS menyertakan salinan maksud dari setiap puisi yang mereka tulis? Dimana HORMAT kalian untuk seni sastra?
Saya tidak pernah takut kehilangan penggemar/fans/apapun itu, jika kalian tidak suka dengan apa yang saya tulis saat ini, silakan pergi dan kutuk saya. Yang jelas, saya tidak akan pernah mau merendahkan inteletualitas diri saya demi memuaskan nalar pemalas idiot nan manja kalian!
Aryo Penanksanq. Diberdayakan oleh Blogger.
Aryo Penanksanq
CONTENT BLOGGER HERE
Pakupitu
CONTENT FACEBOOK HERE
Angels The Dark
k