Translate

Membaca judul tulisan di atas mungkin terbesit dalam pikiran pembaca tentang romantisme sejarah nusantara dulu. Sejarah selalu mengajak kita untuk berenag-renang akan sebuah romantisme lama, namun penuh dengan nilai kontekstualitas kekinian. Sebagai negara yang katanya maritim dan agraris (mesti dipertanyakan ulang), tentu tradisi-tradisi kebaharian dan keagrarisan selalu menghiasi baju nusantara. Tradisi lokal yang kemudian menjadi “local genius”, kadang-kadang dijadikan yurisprudensi sosial-kultural untuk melegitimasi yang namanya mitos dan legenda bahkan tahayul. Apakah semua itu bernuansa mistik atau magis? Betul sekali, karena sejarah yang dibentuk oleh republik inipun adalah sejarah tentang kekuatan-kekuatan gaib dan mistik. Para wali di Tanah Jawa atau yang dikenal dengan Wali Songo tak lepas dari identifikasi mistik tersebut, yang pada akhirnya menjadi sebuah pembenaran sejarah. Para waliyullah itu memiliki kekuatan gaib yang bagi agamawan Islam menyebutnya mukjizat. Raja-raja di nusantara inipun selalu dikaitkan dengan kekuatan gaib yang melindungi dirinya. Bahkan legenda Nyi Roro Kidul bagi orang Jawa merupakan romantisme sejarah antara makhluk gaib dengan seorang raja. Mistifikasi tempat, pakaian, simbol bahkan orang adalah sebuah tradisi yang unik dan menarik dalam masyarakat kita.

 

Diskursus tentang seseorang yang akan menjadi pembawa kebenaran di tanah nusantara Indonesia ini, dimulai seiring tumbuh dan munculnya kerajaan-kerajaan tradisional. Seorang manusia yang adil, cakap, bijaksana dan mampu membenahi karut-marut permasalahan di masyarakat. Dalam tradisi masyarakat kemudian dikenal nama Ratu Adil yang berperan menjadi figur harapan untuk bertindak bagi rakyatnya. Satrio Piningit adalah nama lain atau juga sebutan lain bagi sosok harapan umat ini. Inilah yang dalam fakta sejarah pernah diungkapkan oleh Soekarno, bahwa Ratu Adil atau Satrio Piningit itu akan muncul suatu saat di tanah nusantara Indonesia. Dia akan menjadi sosok pemimpin yang mampu membawa Indonesia ke zaman emas penuh dengan kejayaan dan keadilan. Mitos tentang Satrio Piningit kemudian terinternalisasi ke dalam memori masyarakat kita. Menjadi lebih dalam lagi karena perkawinan antara tradisi lokal tadi dengan realita sosial-politik yang terjadi. Tentu ini menjadi sebuah harapan kolektif rakyat yang selalu bermain-main dengan kemiskinan dan kebodohan. Kemudian ini juga yang membuat S.M. Kartosuwiryo, seorang pejuang bahkan teman berdebat Soekarno, Agus Salim termasuk Alimin dan Muso, menjadi seorang “pemberontak”. Masing-masing di antara mereka memiliki orientasi ideologis yang berbeda secara ekstrem. Sejarah mencatatnya sebagai pemberontak dengan gerakan Daulah Islamiyah atau Negara Islam, yang diproklamirkan 9 Agustus 1949. Kartosuwiryo juga didaulat menjadi pemipin tertinggi yang kemudian dipanggil “Imam”. Figur beliau menjadi sangat berpengaruh di kalangannya, karena mitos religius Islam yang telah dikenalkan dengan konsep Imam Mahdi. Seorang figur yang datang untuk membela kebenaran dan menegakkan hukum-hukum Tuhan di muka bumi. Akhirnya Kartosuwiryo juga dianggap sebagai Sang Imam Mahdi oleh para pengikutnya pada waktu itu.
 

Jadi Ratu Adil, Satrio Piningit dan Imam Mahdi adalah rangkaian-rangkaian mitos yang kemudian bertranformasi menjadi tradisi. Apakah ini kesalahan secara teologis masyarakat beragama, atau sekedar mitos pengobat hati masyarakat yang selalu miskin, tercabik-cabik dan terbelakang? Jika pemaknaan kita terhadap mitologi itu secara teologis, bukanlah sebuah pendekatan yang sepadan. Karena secara sadar mitos tersebut seakan-akan menjadi harapan bagi realita sosial kita. Rakyat butuh pengakuan, butuh pengayoman, keadilan dan sebagainya. Namun jika semua hal itu masih pseudo, maka tentu harapan-harapan untuk mencapainya akan tinggal cerita di koran-koran. Kita mesti berangkat dari realita yang sungguh kompleks seperti sekarang. Mistifikasi dan mitologisasi dalam masyarakat Indonesia, akan senantiasa ada dan menjadi tradisi, bahkan menjadi sebuah paradigma. Paradigma untuk menyelesaikan setumpuk kegagalan negara terhadap rakyatnya. Bagi yang skripturalis-puritan, tentu berenang-renang dengan mitos dan mistik adalah perbuatan tahayul. Irasionalitas yang akut akan bermuara pada penduaan akan Tuhan. Sebuah dosa yang fatal bagi kalangan beragama. Maka Ratu Adil, Satrio Piningit dan kawan-kawannya, mesti ditebas habis dalam tradisi, baik pemikiran maupun sosial. Tentu secara bijak bisa dikatakan bahwa ini bukanlah jawaban, atas setumpuk asa rakyat yang selalu diabaikan oleh negara, kita bisa lihat sekarang.
 

Secara antropologis masyarakat beragama memiliki nalai-nilai yang selalu ditransmisikan secara turun-temurun. Nilai-nilai yang dipegang dan menjadi tradisi tersebut sebenarnya bisa dilacak dan ditelusuri. Sebutlah tentang Imam Mahdi, sosok yang sangat mistik dan penuh tanda tanya. Karena dalam Islampun, dipahami secara multiinterpretasi siapa dan apa yang dinamakan Imam Mahdi, termasuk tentang kapan dan dimana dia akan terlahir atau muncul. Mitos Imam mahdi berangkat dari pemahaman tekstual hadist Nabi Muhammad yang mengatakan tentang akan munculnya sosok Imam Mahdi untuk menegakkan hukum Tuhan seadil-adilnya di muka bumi. Kapan dia tiba? Ketika zaman kehidupan manusia di bumi mendekati kiamat. Sebagian kaum beragama mempersepsikan Imam Mahdi adalah figur manusiawi, laksana manusia umumnya namun tentu diiringi dengan selusin kekuatan gaib dan mistis. Ini pada umumnya pemaknaan kaum beragam terhadap Imam Mahdi yang ditunggu. Begitu juga dalam tradisi Islam Syiah yang menganggap Imam Mahdi adalah manusia yang dijanjikan Tuhan turun, terlahir ke bumi untuk merevolusi sistem dan rezim jagad profan ini. Secara kuantitatif, saya pikir sangat sedikit yang punya interpretasi bahwa Sang Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu bukan sosok figur berupa manusia, tetapi suatu sistem, keadaan, realita kehidupan yang bergerak menuju kesempurnaan. Inilah yang oleh Jayabaya dikatakan sebagai zaman keemasan (khususnya di nusantara).
 

Mungkin sebagian masyarakat sedang menunggu datangnya Satrio Piningit atau Ratu Adil yang berperan sebagai Al-Mahdi. Seseorang yang memberikan cahaya, pemimpin atau figur yang mampu mengeluarkan keadaan serba tak menentu di republik ini. Tetapi mestilah mitologi Satrio Piningit kita reinterpretasi secara fundamental. Dia ada dan hadir dalam tradisi bukan karena pemahaman akan ayat-ayat Tuhan, yang menjanjikan seorang manusia akan hadir membenahi suatu keadaan menuju kebaikan. Melainkan sebuah simbolisasi akan tercapainya keadilan dan kesejahteraan secara merata di republik ini. Jika pemahaman akan Al-Mahdi masih dikatakan seorang figur, maka kita akan terus berenang-renang di lautan penuh ombak yang akhirnya membuat mabuk. Harapan akan seseorang yang terlahir sebagai Satrio Piningit pada akhirnya bermuara kepada kultus individu. Pengkultusan individu inilah yang kemudian membuat keterlenaan semakin membius. Masyarakat akan lupa kepada realita sosial, lupa akan kesejahteraan yang masih jauh, keterbelakangan, kebodohan, hukum yang adil, pemimpin yang empati kepada rakyat dan sebagainya. Ini menjadi refleksi kontemplatif bagi sebuah bangsa yang masih memimpikan datangnya keadilan, kesejahteraan dan pembebasan, yang bernama Indonesia.
Semoga.

Satriawan


6 Comments

  1. ALKITAB YESAYA 28 7-22
    Terhadap Pemimpi-pemimpi Indonesia
    28:7 Tetapi orang-orang di sini pening karena anggur dan pusing karena arak. Baik imam maupun nabi pening karena arak, kacau oleh anggur; mereka pusing oleh arak, pening pada waktu melihat penglihatan, goyang pada waktu memberi keputusan.
    28:8 Sungguh, segala meja penuh dengan muntah, kotoran, sehingga tidak ada tempat yang bersih lagi.
    28:9 Dan orang berkata: "Kepada siapakah Satria Piningit ini mau mengajarkan pengetahuan dan kepada siapakah Satria Piningit mau menjelaskan nubuat-nubuat? Seolah-olah kepada anak yang baru disapih, dan yang baru cerai susu!
    28:10 Sebab harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu! "
    28:11 Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing berbicara kepada bangsa ini
    28:12 TUHAN yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada Satria Piningit tempat kedudukan; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.
    28:13 Maka mereka mendengarkan firman TUHAN yang begini: "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu! " supaya dalam berjalan mereka jatuh, sehingga luka, tertangkap dan tertawan.
    28:14 Sebab itu dengarlah firman TUHAN, hai orang-orang pencemooh, hai orang-orang yang memerintah rakyat yang ada di negeri ini!
    28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan keras, kami tidak terkena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan, dan dalam dusta kami sembunyikan diri,"
    28:16 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan Satria Piningit sebagai dasar di Indonesia sebagai batu permata , batu permata yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak gelisah!
    28:17 Dan Satria Piningit membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali sipat; hujan batu sapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat menghanyutkan tempat persembunyian."
    28:18 Perjanjian dengan maut itu ditiadakan, dan persetujuan dengan dunia orang mati itu tidak berlaku; apabila cemeti berdesik-desik dengan keras, pembohong hancur diinjak-injak.
    28:19 Seberapa kali Satria Piningit datang, Satria Piningit seret pembohong, sebab pagi demi pagi pembohong datang, pada waktu siang dan pada waktu malam; maka adalah semata-mata kengerian untuk mengerti firman yang didengar itu.
    28:20 Sebab tempat tidur kurang panjang untuk dipakai membujurkan diri dan selimut kurang lebar untuk dipakai selubung sembunyikan diri.
    28:21 Sebab Satria Piningit bangkit seperti di gunung-gunung, Satria Piningit mengamuk seperti di lembah-lembah, untuk melakukan perbuatan--ganjil perbuatan Satria Piningit itu; dan untuk mengerjakan pekerjaan--ajaib pekerjaan Satria Piningit itu!
    28:22 Oleh sebab itu, janganlah kamu mencemooh supaya tali belenggu jangan semakin keras, sebab terdengar tentang kebinasaan yang sudah pasti yang datang dari Tuhan ALLAH semesta alam atas seluruh negeri ini.

    BalasHapus
  2. ALKITAB YESAYA 43
    Indonesia Sebagai Saksi TUHAN
    43:8 Biarlah orang membawa tampil bangsa yang buta sekalipun ada mata, yang tuli sekalipun ada telinga!
    43:9 Biarlah berhimpun bersama-sama segala bangsa, dan biarlah berkumpul suku-suku bangsa! Siapakah di antara mereka yang dapat memberitahukan hal-hal ini, yang dapat mengabarkan kepada kita hal-hal yang terdahulu? Biarlah mereka membawa saksi-saksi, supaya mereka nyata benar; biarlah orang mendengar dan berkata: "Benar demikian!"
    43:21 umat Indonesia yang telah Kubentuk bagi Satria Piningit-Ku akan memberitakan kemasyhuran Satria Piningit-Ku.
    43:10 " Indonesia inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba Satria Piningit-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada Satria Piningit-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Satria Piningit. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Satria Piningit tidak akan ada lagi.
    43:12 Akulah yang memberitahukan, selamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Indonesia-lah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN," dan Akulah Allah.
    43:11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada Satria Piningit-Ku.
    43:13 Juga seterusnya Aku tetap Satria Piningit, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Satria Piningit melakukannya, siapakah yang dapat mencegah Satria Piningit? "
    43:14 Beginilah firman TUHAN, Penebus Satria Piningit, Yang Mahakudus, Allah Bangsa: "Oleh karena Aku, Satria Piningit mau suruh orang dan mau membuka semua palang pintu penjara, dan keluh kesah orang menjadi sorak-sorai.
    43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Indonesia."
    43:16 Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
    43:17 yang telah suruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah --mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu --,
    43:18 firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!
    43:19 Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.
    43:20 Binatang hutan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; "

    BalasHapus
  3. ALKITAB YESAYA 44 1-8
    Allah Satu-satunya TUHAN
    44:1 "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Satria Piningit, hamba-Ku, dan hai Indonesia, yang telah Kupilih!
    44:2 Beginilah firman TUHAN yang menjadikan Satria Piningit, yang membentuk Satria Piningit sejak dari kandungan dan yang menolong Indonesia: Janganlah takut, hai hamba-Ku Satria Piningit, dan hai Indonesia, yang telah Kupilih!
    44:3 Sebab Aku mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu
    44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.
    44:5 Yang satu berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain sebutkan diri dengan nama sendiri, dan yang ketiga menuliskan pada tangan: Kepunyaan TUHAN, dan menggelari diri dengan nama Indonesia."
    44:6 Beginilah firman TUHAN , Raja dan Penebus Satria Piningit, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
    44:7 Siapakah seperti Aku? Biarlah diserukannya, biarlah diberitahukannya dan dibentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang kabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka diberitahukannya kepada kami!
    44:8 Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Indonesialah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"

    BalasHapus
  4. ALKITAB YESAYA 45
    Seruan Kepada Bangsa-Bangsa
    45:21 Siapakah yang mengabarkan hal Satria Piningit dari zaman purbakala, dan memberitahukan dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku! Beritahukanlah dan kemukakanlah alasan, ya, biarlah berunding bersama-sama:
    45:20 "Berhimpunlah dan datanglah, tampillah bersama-sama, hai kamu sekalian yang terluput bencana di antara bangsa-bangsa! Tiada berpengetahuan Alkitab orang-orang yang mengarak patung salib dari kayu dan yang berdoa kepada allah yang tidak dapat selamatkan.
    45:22 Berpalinglah kepada Satria Piningit-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan,
    hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.
    45:23 Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran,
    suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang bertekuk lutut di hadapan Satria Piningit-Ku, dan bersumpah setia dalam segala bahasa,
    45:24 sambil berkata: Keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam TUHAN. Semua orang yang telah bangkit amarah terhadap Satria Piningit datang kepada Satria Piningit dan mendapat malu,

    BalasHapus
  5. ALKITAB YESAYA 48
    TUHAN Ciptakan Masa Depan Yang Baru
    48:1 Dengarlah firman ini, hai kaum keturunan manusia, yang sebutkan diri dengan nama Bangsa dan yang adalah keturunan, yang bersumpah demi nama TUHAN dan mengakui Allah tetapi bukan dengan sungguh-sungguh dan dengan tulus hati–
    48:2 bahkan sebutkan diri menurut kota kudus dan bertopang kepada Allah, TUHAN semesta alam Nama-Nya;
    48:3 firman TUHAN: "Hal-hal yang terjadi di masa yang lampau telah Kuberitahukan dari sejak dahulu, Aku telah mengucapkan dan telah mengabarkan. Kemudian dengan sekonyong-konyong Aku melaksanakan juga dan semua itu sudah menjadi kenyataan.
    48:4 Oleh karena Aku tahu, bahwa manusia tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu,
    48:5 maka Aku memberitahukan tentang Satria Piningit kepada manusia dari sejak dahulu ; sebelum hal itu menjadi kenyataan, Aku mengabarkan kepada manusia, supaya jangan manusia berkata: Berhalaku yang melakukannya, patung pahatanku dan patung tuanganku yang memerintahkan Satria Piningit.
    48:6 Manusia telah mendengar semua itu dan sekarang manusia harus melihat; tidakkah manusia mau mengakui Satria Piningit? Aku mengabarkan kepada Satria Piningit hal-hal yang baru dari sejak sekarang, dan hal-hal yang tersimpan yang belum diketahui.
    48:7 Baru sekarang hal-hal itu diciptakan dan bukan dari sejak dahulu, dan sebelum itu manusia tidak mendengar, supaya jangan manusia berkata: Memang aku telah mengetahui!
    48:8 Manusia tidak mendengar ataupun mengetahui, juga telinga tidak terbuka dari sejak dahulu; tetapi Aku telah mengetahui, bahwa manusia berbuat khianat sekeji-kejinya,dan bahwa manusia sebutkan Satria Piningit: Pemberontak sejak dari kandungan.
    48:9 Oleh karena Nama-Ku Aku menahan amarah-Ku dan oleh karena kemasyhuran-Ku Aku mengasihani Satria Piningit, sehingga Aku tidak melenyapkan Satria Piningit.
    48:10 Sesungguhnya, Aku telah memurnikan Satria Piningit, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji Satria Piningit dalam dapur kesengsaraan.
    48:11 Aku melakukan oleh karena Aku, ya oleh karena Aku Sendiri, sebab masakan Nama-Ku dinajiskan? Aku tidak memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!"

    BalasHapus
  6. ALKITAB YESAYA 25
    Keselamatan Bagi Bangsa-bangsa Di Indonesia
    25:6 TUHAN semesta alam sediakan di Indonesia ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.
    25:7 Dan di atas Indonesia ini SatriaPiningit mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.
    25:8 SatriaPiningit meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakan.
    25:9 Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah SatriaPiningit yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah SatriaPiningit yang dinanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan SatriaPiningit!"

    BalasHapus

Aryo Penanksanq. Diberdayakan oleh Blogger.
CONTENT BLOGGER HERE
Pakupitu
CONTENT FACEBOOK HERE

Angels The Dark

k