Translate

Ya Allah kulo nyuwun dumatheng panjenengan petunjuk ingkang leres ya Allah, nggih petunjuk supadoso kulo sageto istiqomah wonten margi ketakwaan dumatheng panjenengan. 
Ya Allah ingkang kagungan sedhoyo kamulyaning jagad, panjenengan paringi kulo kesehatan jasmani lan kesehatan rohani, ugi panjenengan paringi kulo sugihipun manah lan Iman dumatheng panjenengan ya Allah.

 Ya Allah  panjenengan limpahaken wonten manah kulo raos ajrih dumatheng panjenengan, raos manah ingkang saged ndadosaken benteng saking lelampah maksiat dumatheng panjenengan. 
Ya Allah, limpahaken datheng manah kulo raos tansah kepengin taat, nunduk lan pasrah maring panjenengan, 
Ugi Raos ingkang saged ndadosaken kulo lan sederek kulo sedhoyo kalebet wonten suwargo panjenengan ya Allah, 
Ya Allah panjenengan gesangaken keyakinan ingkang saged ndadosaken ringan saking sedhoyo beban penderitaan, raos kepengin mbales dendam lan sedhoyo musibah ingkang nyoto utawi ingkang taksih samar. 

 Ya Allah, panjenengan ampuni lan panjenengan kinasihi kulo sedhoyo ya Allah, keranten namung panjenengan ingkang saged maringi sedhoyo panyuwun kulo, 
Ya Allah ya Rab, mboten wonten malih kekuatan kejabi saking pitulungan panjenengan ya Allah, Gusti ingkang maha agung lan maha luhur.

Ya Allah panjenengan kabulaken sedhoyo tujuan gesang kulo ingkang sae, semanten ugi tujuan sak sampunipun kulo. 
Ya Allah ya karim, namung panjenengan ingkang saged angabulaken sedhoyo panyuwunan abdi-abdi panjenengan 
Ya Allah,.. panjenengan ijabahi sedhoyo hajat kulo, nggih hajat wonten agami, hajat ndunyo, lan hajat akhirat, 
Ya Allah sa`leresipun panjenengan maha kuwaos dumatheng sedhoyo ingkang dumunung ing sa`jembaring jagad, dalem nyuwun dumatheng panjenengan ya Allah.

 Subhaana rabbika rabbil `izzati `amma yashifuun, wasalamun `alal mursaliina wal hamdulillahi rabbil `aalamiin.



Hari ini masih seperti yang lalu
Semuanya masih saja sama
Hanya berdiri berselimut sepi
tertawa dikesunyian

Sendiriku,sesunyiku
Masih berirama di lubuk jiwa
Irama-irama sepiku
Tiap petikannya adalah bisikan angin
tiap dentingnya
adalah tetesan hujan

Dengarkanlah hati,
Sunyi ini memeluk tiada terlepaskan
sesak.........
Tiap kuhirup dan kuhembuskan kegelisahan
cerita usang dalam sebuah harapan
Kubiarkan sepi ini sampai pagi datang
hapuskan senyum lalu
Gantikan malam dengan kesunyianku


Aku dan Kesunyianku

For : T..........


Entah, kini
bayang wajah mu
tlah merasuki pikiran ku

saat mencoba memejamkan mata ini

wajah mu hadir dalam renungan ku

makin hari berganti
makin membuat ku gila

rasanya ingin segera mencari mu
meskipun sampai keujung dunia sekalipun

sebenarnya ku ingin bicara sesuatu kepadamu,
tapi aku terlalu malu untuk ungkapkan
yah inilah si bodoh yang jatuh hati padamu

Tuhan, berikanlah kesempatan
Untuk aku supaya dapat mengenalnya lebih dekat
Bagiku dialah mimpi yang aku punya untuk saat ini.


For : ..................


Setiap orang pasti memiliki hasrat dan keinginannya masing-masing, yang biasanya adalah merupakan refleksi dari sebuah bentuk ideal / cita-cita yang awalnya bersumber dari ego.
 Dalam bentuk yang paling sederhana dan murni bisa disimpulkan bahwa ego semua manusia itu pada dasarnya adalah "baik" karena secara alamiah bersumber dari "survival spirit" (naluri mempertahankan hidup).

Sehingga setiap manusia selalu bermotivasi untuk mempertahankan hidupnya serta terus mengembangkan hidup ke kondisi yang semakin baik dan jauh dari resiko - resiko kesusahan baik secara fisik maupun mental.

 Diluar kemampuan yang ada, maka adalah hal yang alami pula bahwa setiap insan didunia ini selalu diliputi juga oleh ketidakmampuan dan keterbatasan (sengaja penulis tidak menggunakan kata "kelemahan" untuk memberikan nuansa optimisme).

Adapun merupakan hal yang juga tidak kalah pentingnya dalam proses pengenalan diri kita masing-masing untuk justru lebih mengenal ketidakmampuan dan keterbatasan yang ada dengan motif untuk memperbaiki dan merubahnya sebisa mungkin sehingga menjadi faktor yang bahkan dapat diandalkan.
Dalam masalah ini memang kemauan dan usaha keras secara konsisten mutlak diperlukan , karena biasanya untuk dapat bisa "mengakui" bahwa kita mempunyai ketidakmampuan dan keterbatasan saja sudah sangat sulit (karena harus melawan ego dan kesombongan kita) apalagi untuk merubahnya.

Modal dasar utama yang diperlukan untuk mengatasi hal ini adalah kejujuran dan keterbukaan. Akan tetapi dilain sisi, jangan pula kita sampai terjerumus dan terseret arus pola berpikir pesimis yang akhirnya justru membesar-besarkan faktor ketidakmampuan dan keterbatasan yang ada menjadi senjata dan alasan untuk meng "cover" semua hal dalam kehidupan ini yang memang sulit dan berat bagi siapapun.

Bagi sebagian orang mengenali diri sendiri mungkin adalah masalah yang mudah tapi umumnya sebagian besar orang menganggap adalah masalah yang sukar dan sulit. Secara pribadi saya sendiri berpendapat bahwa mengatasi proses pengenalan diri sendiri ini memang bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah dan gampang. Permasalahan utama yang sering timbul dan menghambat kita untuk dapat mengenali diri kita ini adalah kemampuan diri untuk berdiri secara "jujur, obyektif dan adil" dalam memberikan pandangan terhadap diri sendiri.


Hey kau yang terluka karna engkau berbeda
Jangan pernah menyerah hancurkan kesedihan
Kita kan bersama, ayo lawan dunia
Injak kesombongan dan keangkuhannya

Kita bukan mereka
Kita bukan anak bangsa sempurna
Kita bukan bangsawan
Nan rupawan, yang harus dihor
Matilah keseragaman, kedangkalan hidup di dunia

Jarum dan tinta, kulit berwarna
Buktikan kubisa, akan kurubah dunia

Hey kau yang terluka karna engkau berbeda
Jangan pernah menyerah hancurkan kesedihan
Kita kan bersama, ayo lawan dunia
Injak kesombongan dan keangkuhannya

Kita slalu ditekan
Dilupakan, tersudut dan terdiam
Orang-orang memuja
Pemikiran sempit nan membosankanku
Ku akan teriak, hingga kaca pecah terserak

Kuangkat gelas, kita nyanyikan
Lagu perlawanan
Kita versus mereka!

Hey kau yang terluka karna engkau berbeda
Jangan pernah menyerah hancurkan kesedihan
Kita kan bersama, ayo lawan dunia
Injak kesombongan dan keangkuhannya

Kenapa kita harus seragam
Mungkinkah kita hidup saling jaga
Walaupun berbeda!

Hey kau yang terluka karna engkau berbeda
Jangan pernah menyerah hancurkan kesedihan
Kita kan bersama, ayo lawan dunia
Injak kesombongan dan keangkuhannya


  • Sebagai raja dan pujangga, Jayabaya memandang jauh ke depan dengan mata hati dan perasaan. Ia meramalkan keadaan kacau balau, yang disebutnya sebagai wolak-walik ing zaman. Keadaan zaman serba jungkir balik.
 
1. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.

2. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi.

3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa.

4. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air.

5. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara.

6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.

7. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut.

8. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak.

9. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal.

10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki.

11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik

12. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati.

13. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.

* Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan.

14. Ora ngendahake hukum Allah--- Tak peduli akan hukum Allah.

15. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung.

16. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci.

17. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang.

18. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan.

19. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan.

20. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara.

21. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak.

22. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu.

23. Nantang bapa--- Menantang ayah.

24. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat.

25. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga.

26. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan.

27. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul.

28. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil

29. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil

30. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil

31. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih.

32. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru merasa malu.

33. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu.

34. Wegah nyambut gawe --- Malas untuk bekerja.

35. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah.

36. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.

37. Wong bener thenger-thenger --- Orang (yang) benar termangu-mangu.

38. Wong salah bungah --- Orang (yang) salah gembira ria.

39. Wong apik ditampik-tampik--- Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).

40. Wong jahat munggah pangkat--- Orang (yang) jahat naik pangkat.

41. Wong agung kasinggung--- Orang (yang) mulia dilecehkan

42. Wong ala kapuja--- Orang (yang) jahat dipuji-puji.

43. Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu.

44. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang perwira/kejantanan

45. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri.

46. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami.

47. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak.

48. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri.

49. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang tukar istri/suami.

50. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda.

51. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu.

52. Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).

53. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis.

54. Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang.

55. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu.

56. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri.

57. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga.

58. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka.

59. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat.

60. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim.

61. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua.

62. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi.

63. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya.

64. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang.

65. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang.

66. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi.

67. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja.

68. Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Perempuan lacur dimana-mana.

69. Akeh laknat--- Banyak kutukan

70. Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat.

71. Anak mangan bapak---Anak makan bapak.

72. Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara.

73. Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan.

74. Guru disatru---Guru dimusuhi.

75. Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga.

76. Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi-jadi.

77. Sing weruh kebubuhan---Barangsiapa tahu terkena beban.

78. Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan.

79. Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang.

80. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor---Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.

81. Akeh wong becik saya sengsara--- Banyak orang baik makin sengsara.

82. Wong jahat saya seneng--- Sedang yang jahat makin bahagia.

83. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul--- Ketika itu burung gagak dibilang bangau.

84. Wong salah dianggep bener---Orang salah dipandang benar.

85. Pengkhianat nikmat---Pengkhianat nikmat.

86. Durjana saya sempurna--- Durjana semakin sempurna.

87. Wong jahat munggah pangkat--- Orang jahat naik pangkat.

88. Wong lugu kebelenggu--- Orang yang lugu dibelenggu.

89. Wong mulya dikunjara--- Orang yang mulia dipenjara.

90. Sing curang garang--- Yang curang berkuasa.

91. Sing jujur kojur--- Yang jujur sengsara.

92. Pedagang akeh sing keplarang--- Pedagang banyak yang tenggelam.

93. Wong main akeh sing ndadi---Penjudi banyak merajalela.

94. Akeh barang haram---Banyak barang haram.

95. Akeh anak haram---Banyak anak haram.

96. Wong wadon nglamar wong lanang---Perempuan melamar laki-laki.

97. Wong lanang ngasorake drajate dhewe---Laki-laki memperhina derajat sendiri.

98. Akeh barang-barang mlebu luang---Banyak barang terbuang-buang.

99. Akeh wong kaliren lan wuda---Banyak orang lapar dan telanjang.

100. Wong tuku ngglenik sing dodol---Pembeli membujuk penjual.


Aryo Penanksanq. Diberdayakan oleh Blogger.
CONTENT BLOGGER HERE
Pakupitu
CONTENT FACEBOOK HERE

Angels The Dark

k